Pernah bikin PR tapi nyontek punya teman? atau dibikinin prakarya sama mama...trus bilang ke guru kalau ini karya sendiri? That's just an simple example. Soal PR atau prakarya ga usah dibahas, soalnya gw jg sering nyontek PR haha. Ingat soal kontroversi tuduhan penjiplakan yang dilakukan oleh Ahmad Dhani, dari Dewa 19? Ntah judul album, judul lagu atau sebagian lirik lagu...di "copy-paste" dari karya Khalil Gibran. Nah...contoh diatas juga diterapkan oleh beberapa netter, "copy-paste" selain cepat, juga ga perlu mikir2 bikin bahasa sendiri. Cukup block tulisan, klik kanan ==> copy, truz ke halaman tujuan, klik kanan lagi ==> paste. Menurut gw - meski tetap aja ga kreatif - copy-paste sudah lumrah sekali dilakukan, tapi mohon dengan cara yang benar. At least you do wrong things right.
Sama seperti menyusun daftar pustaka setelah halaman isi sebuah buku, hasil "copy-paste" juga harus menyertakan resource link yang menyatakan kita memberi kredit atas kontribusi atau informasi yang telah kita "copy-paste". Untuk beberapa informasi atau tulisan, kita bahkan harus minta ijin terlebih dahulu kepada sang penulis, apakah kita boleh untuk mempergunakan tulisannya atau karyanya. Publik sebagai "information consumer" harus tahu darimana informasi yang didapat berasal.

Secara ndak langsung teriakan bang JAF juga seperti mendukung Creative Common yang sedang gencar akhir2 ini. Kapan yah ada Creative Common Indonesia, seperti Creative Commons Malaysia, biar orang Indonesia lebih mengerti tentang Creative Common yang agak berbeda dalam copyright law ini. Gw jg blom ngerti nih, ntar kalo dah ngerti gw posting lagi deh.