Sunday, May 28, 2006
Gw telat dengar berita hari ini. Indonesia kembali berduka [untuk kesekian kalinya..] dengan diguncangnya Bantul dengan gempa 5.9 Scala Richter. Kejadian sekitar pukul 5.50 WIB hari Sabtu 27 Mei 2006 [lihat disini..], sewaktu beberapa orang masih dibuai mimpi tentang rekreasi sewaktu weekend, sewaktu fajar pagi baru akan menyingsing, sewaktu gw lg duduk ngerokok sambil blogwalking disini di Malaysia.

Gempa di Bantul mengakibatkan kerusakan luar biasa, baik infrastruktur kota maupun korban jiwa. Getaran terasa hingga kota Yogyakarta yang berada di Utara nya dan juga sejumlah kota lainnya seperti Semarang, Klaten, Sleman dan lain2 di sekitar nya. Korban jiwa yang tercatat menurut berita terakhir hingga postingan ini gw tulis lebih kurang 3000 orang dan akan terus bertambah. Kabupaten Bantul dengan korban terbanyak mencapai lebih dari 2000 orang disebabkan pusat gempa yang sangat dekat dengan kota tersebut.

Diluar perkiraan, bahwa Gunung Merapi yang sedang tenar-tenar nya tidak memiliki sangkut paut apa-apa dengan gempa tersebut. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika, gempa tersebut adalah gempa tektonik dan bukan gempa vulkanik. Kata yang ahli, ada hubungan sama lempengan-lempengan apa di bawah tanah bergeser trus pokoknya jadi gempa. DI Yogyakarta benar-benar sedang dapat tekanan berat dari alam, semoga mereka yang menderita dapat menahan cobaan. Hati gw ikut menangis atas penderitaan mereka yang tertimpa bencana.

Bagi yang tidak mengenal Yogyakarta dan Bantul, silakan klik di salah satu kota tsb tuk liat petanya.

Kenapa gw terlambat dapat berita? I fell really sorry for myself karna akhir2 ini kegiatan harian gw didominasi oleh kegiatan ga berguna. Ga sempat browsing berita penting kaya gini. Untung ada telepon dari Padang tentang informasi bencana Yogya. For information, adek gw lagi kuliah di UGM skrg. Tinggal di Kaliurang, jadi sempat was-was jg.
"Ger, ada gempa di Yogya...kamu telpon lah adek kamu disana. Yogya susah sekali dihubungi karna listrik dan saluran telepon nya putus. Mama sudah coba telp ke HP Ganda tapi ga masuk2."
Kontan deggg!!! Tapi ga tau kenapa gw percaya everything is okay. Telpon kedua masuk.
"Ger, mama sudah telpon Ganda. Katanya dia lagi di rumah temannya nginap sana. Banyak yang mati disana, coba lah telpon lagi ke Yogya. Kamu tanya-tanya lah adek kamu. Kata Ganda, parah sekali keadaannya disana. Candi Prambanan aja rusak berat, bandara juga delay semua. Kok kamu ga tau? nonton TV lah disana."
Waks, TV katanya. TV bagi gw disini itu barang mewah. Bagaimana sih? Tapi akhirnya gw coba telp ke Yogya, susah sekali ga masuk2. Untung sudah ada konfirmasi karna adek gw baek2 aja. Gw sms aja harap2 dibalas, tapi ga dibalas-balas. Gw ga heran, karna akhir2 ini sms dari Malaysia ke Indonesia bisa makan waktu 1 hari. Menyedihkan. Semoga aja besok sudah dibalas.

Tua - 27 Mei 2006

rintihan itu tidak terdengar
tertutup runtuhan
the ancient city
but not lost
masih disana
terbaring sunyi

si tua terbangun
bukan Mbah Maridjan
hanya tua saja
hasrat nya sawah
hasrat nya pematang

pijakan ku lelahkah
mata ku lelahkah
telinga ku lelahkah
tua kah aku?

si tua terbangun
bukan Mbah Maridjan
hanya tua saja
hasrat nya sawah
hasrat nya pematang

rumah tua ku
tepat diatas dada tua ku
tanah kota tua ku
tepat dibawah punggung tua ku

sebelum nafas tua ini
terlepas
menangis
mengingat teman-teman
mereka juga sudah tua

- gerry -

Tabahkan hatimu Indonesia. I'll always be with you, we'll always be with you.

NB: Terima kasih buat Mas Enda Nasution atas postingan yang sangat membantu. Berita terakhir jg bisa dilihat di JogjaNews.com
 
posted by gerry at 2:42 AM
1 Comments:


At Sun May 28, 03:51:00 PM, Blogger Jeng Ungu

we are nothin when it comes to fight against natural disasters...

untung adik kamu selamat dan bisa contact sama dia...